Animated Dragonica Star Glove Pointer

Rabu, 28 November 2012

Rabu, 21 November 2012

Kandungan Bahan Kimia Di Kehidupan Sehari-Hari

 Kandungan Soda Api
Soda Api yang dalam ilmu kimia disebut NaOH (natrium hidroksida) merupakan sejenis basa logam kaustik. Oleh sebab itu, beberapa orang menyebut soda api dengan nama soda kaustik. Senyawa ini terbentuk dari oksida basa natrium oksida (NaOH) yang dilarutkan dalam senyawa air. Soda api atau soda kaustik, memiliki sifat senyawa alkalin dimana fungsinya semakin kuat saat dilarutkan bersama air. Fungsi soda api cukup beragam terutama dalam dunia industri pabrikan. Manfaatnya sebagai campuran produksi kertas, tekstil, sabun, deterjen, air minum, bubur kayu serta beberapa percobaan kimia di laboratorium.
Soda api memiliki efek negative pada tubuh. Soda api memang cukup keras. Lihat saja pada pemanfaatannya sebagai bahan untuk mengelupas cat serta memperbaiki saluran pembuangan yang mengalami kebuntuan. Mekanisme soda api dalam menyelesaikan problem tersebut dengan cara melebur cat dan kotoran oleh karena sifatnya yang keras. Dalam dunia medias, soda api memang eikenal sebagai unsure yang bersifat melarutkan jaringan lemak. Karenanya, saat bersentuhan langsung denga soda api, kulit akan terasa panas. 

Kandungan  Deterjen
Dewasa ini hampir semua jenis pembersih menggunakan detergen. pembersih yang memiliki daya pembersih efektif di dalam semua jenis larutan. Bahan dasar detergen adalah alkil benzena sulfonat atau sering disingkat ABS. Dibandingkan dengan sabun, detergen memiliki daya cuci lebih baik karena tetap efektif untuk mencuci walaupun dengan menggunakan air sadah maupun air dingin. Supaya kotoran yang terlepas tidak kembali menempel, biasanya ditambahkan zat kimia tertentu yang disebut anti-redeposisi. Contoh zat anti-redeposisi adalah metil karboksi selulosa.Buih detergen yang menumpuk di permukaan sungai akan menghalangi penyerapan oksigen dari udara ke dalam air sungai. Akibatnya, air sungai akan mengalami penurunan kadar oksigen yang pada gilirannya akan menyebabkan satwa yang tinggal di dalamnya mati. Pada umumnya, detergen mengandung bahan-bahan berikut ini :
1.       Surfaktan
Surfaktan (surface active agent) merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai ujung berbeda yaitu hidrofil (suka air) dan hidrofob (suka lemak). Bahan aktif ini berfungsi menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel pada permukaan bahan.
2.       Builder
Builder (pembentuk) berfungsi meningkatkan efisiensi pencuci dari surfaktan dengan cara menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan
3.       Filler
Filler (pengisi) adalah bahan tambahan deterjen yang tidak mempunyai kemampuan meningkatkan daya cuci, tetapi menambah kuantitas. Contoh Sodium sulfat.
4.       Aditif
Aditif adalah bahan suplemen / tambahan untuk membuat produk lebih menarik, misalnya pewangi, pelarut, pemutih, pewarna dst, tidak berhubungan langsung dengan daya cuci deterjen. Additives ditambahkan lebih untuk maksud komersialisasi produk. Contoh : Enzim, Boraks, Sodium klorida, Carboxy Methyl Cellulose (CMC


Kandungan Sabun
Orang pada saat itu mengenal sebuah proses yang disebut saponifikasi. Saponifikasi adalah reaksi antara minyak atau lemak, baik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (nabati) maupun yang berasal dari hewan (hewani) dengan basa-basa tertentu yang dihasilkan dari abu (alkali) tumbuh-tumbuhan (natrium hidoksida dan kalium hiodroksida). Reaksi ini ternyata dapat menghasilkan sebuah senyawa yang dapat digunakan untuk membersihkan kotoran yang kemudian dikenal sebagai Sabun. Berdasarkan kandungan basa yang terdapat di dalamnya, sabun dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu sabun lunak dan sabun keras. 

1. Sabun dan Deterjen
 Sabun dan detergen dapat menjadikan lemak dan minyak yang tadinya tidak dapat bercampur dengan air menjadi mudah bercampur. Sabun dan detergen dalam air dapat melepaskan sejenis ion yang memiliki bagian yang suka air (hidrofilik) sehingga
Image:produk2 rumah tangga.jpg
dapat larut dalam air dan bagian yang tidak suka akan air (hidrofobik) sehingga larut dalam minyak atau lemak. Jika dalam pakaian yang dicuci dengan detergen terdapat kotoran lemak maka bagian ion yang bersifat hidrofobik masuk ke dalam butiran lemak atau minyak dan bagian ion tersebut yang bersifat hidrofilik akan mengarah ke pelarut air. Keadaan ini menyebabkan butiran-butiran minyak akan saling tolak-menolak karena menjadi bermuatan sejenis.
2. Pemutih Pakaian 
Larutan pemutih yang dijual di pasaran biasanya mengandung bahan aktif natrium hipoklorit (NaOCl) sekitar 5%. Selain digunakan sebagai
Image:produk rumah tangga.jpg
pemutih dan membersihkan noda, juga digunakan untuk desinfektan (membasmi kuman). Pada umumnya, bahan pemutih yang dijual di pasaran sudah aman untuk dipakai selama pemakaiannya sesuai dengan petunjuk. Selain dengan noda, zat ini juga bisa bereaksi dengan zat warna pakaian sehingga dapat memudarkan warna pakaian.
3. Pewangi 
Selain zat yang menimbulkan aroma wangi, pewangi yang dijual di pasaran biasanya mengandung zat-zat lain, seperti alkohol untuk pewangi yang berbentuk cair dan tawas untuk pewangi yang berbentuk padat. Selain alkohol, masih terdapat beragam zat tambahan lainnya yang sengaja ditambahkan ke dalam pewangi agar parfum mudah disemprotkan (zat tersebut berfungsi sebagai propelan). Di antara zat-zat tambahan yang dapat berfungsi sebagai propelan tersebut ada yang dapat mencemari lingkungan. Propelan tertentu jika lepas ke udara kemudian masuk ke atmosfer bagian atas akan merusak lapisan ozon (suatu lapisan di udara bagian atas yang melindungi manusia dari sinar-sinar berenergi tinggi, seperti sinar ultra violet). 
4. Pestisida
 Insektisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk memberantas serangga. Contoh insektisida adalah basudin, basminon, tiodan, diklorovinil dimetil fosfat, dan diazinon.
Fungisida, yaitu pestisida yang dipakai untuk memberantas dan mencegah pertumbuhan jamur atau cendawan. Bercak yang ada pada daun, karat daun, busuk daun, dan cacar daun disebabkan oleh serangan jamur. Beberapa contoh fungisida adalah tembaga oksiklorida, tembaga(I) oksida, karbendazim, organomerkuri, dan natrium dikromat
B. Zat Aditif dalam Bahan Makanan
1. Zat Pewarna
Pemberian warna pada makanan umumnya bertujuan agar makanan terlihat lebih segar dan menarik sehingga menimbulkan selera orang untuk memakannya. Zat pewarna yang biasa digunakan sebagai zat aditif pada makanan adalah: a. Zat pewarna alami, dibuat dari ekstrak bagian-bagian tumbuhan tertentu, misalnya warna hijau dari daun pandan atau daun suji, warna kuning dari kunyit.
zat pewarna sintetik yang bukan untuk makanan dan minuman (pewarna tekstil) dapat membahayakan kesehatan apabila masuk ke dalam tubuh karena bersifat karsinogen (penyebab penyakit kanker).
2. Zat Pemanis
Zat pemanis berfungsi untuk menambah rasa manis pada makanan dan minuman. Zat pemanis dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: a. Zat pemanis alami. Pemanis ini dapat diperoleh dari tumbuhan, seperti kelapa, tebu, dan aren. Selain itu, zat pemanis alami dapat pula diperoleh dari buahbuahan dan madu. Zat pemanis alami berfungsi juga sebagai sumber energi.b. Zat pemanis buatan atau sintetik. Pemanis buatan tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia sehingga tidak berfungsi sebagai sumber energi. Oleh karena itu, orangorang yang memiliki penyakit kencing manis (diabetes melitus) biasanya mengonsumsi pemanis sintetik sebagai pengganti pemanis alami. Contoh pemanis sintetik, yaitu sakarin, natrium siklamat, magnesium siklamat, kalsium siklamat, aspartam.

3. Zat Pengawet 
a. Zat pengawet alami berasal dari alam, contohnya gula (sukrosa) yang dapat dipakai untuk mengawetkan buah-buahan (manisan) dan garam dapur yang dapat digunakan untuk mengawetkan ikan. b. Zat pengawet sintetik atau buatan merupakan hasil sintesis dari bahan-bahan kimia. Contohnya, asam cuka dapat dipakai sebagai pengawet acar dan natrium propionat atau kalsium propionat dipakai untuk mengawetkan roti dan kue kering. Garam natrium benzoat, asam sitrat, dan asam tartrat juga biasa dipakai untuk mengawetkan makanan. Selain zat-zat tersebut, ada juga zat pengawet lain, yaitu natrium nitrat atau sendawa (NaNO3) yang berfungsi untuk menjaga agar tampilan daging tetap merah. Asam fosfat yang biasa ditambahkan pada beberapa minuman penyegar juga termasuk zat pengawet

c.Bahan Penyedap Rasa
Bahan Penyedap rasa ini mengandung MSG, Mononatrium glutamat (juga disebut monosodium glutamat; disingkat MSG) adalah garam natrium dari asam glutamat. Berfungsi sebagai penyedap rasa. Satu ion hidrogen (dari gugus —OH yang berikatan dengan atom C-alfa) digantikan oleh ion natrium. Merek dagang dari mononatrium glutamat 

Selasa, 25 September 2012

Penanganan Terkena Bahan Mercury

Cara Membersihkan Merkuri dari Thermometer yang Patah
  1. Lepaskan perhiasan apapun sehingga Anda tidak mengotori itu.
  2. Memungur merkuri dengan selembar karton.
  3. Tempatkan merkuri dalam botol kecil atau botol.
  4. Tutup rapat botol.
  5. Buang botol dengan benar
  6. Cuci tangan Anda!
  7. JANGAN PERNAH menggunakan vacuum cleaner untuk membersihkan tumpahan merkuri. Vacuum cleaner yang terkontaminasi dan akan menyebarkan uap merkuri ke udara.

Cara Penanganan Terkena Bahan Kimia

Luka bakar akibat zat kimia
Terkena larutan asam
  1. kulit segera dihapuskan dengan kapas atau lap halus 
  2. dicuci dengan air mengalir sebanyak-banyaknya 
  3. Selanjutnya cuci dengan 1% Na2CO3
  4. kemudian cuci lagi dengan air 
  5. Keringkan dan olesi dengan salep levertran.
 Terkena logam natrium atau kalium
  1. Logam yang nempel segera diambil 
  2. Kulit dicuci dengan air mengalir kira-kira selama 15-20 menit 
  3. Netralkan dengan larutan 1% asam asetat 
  4. Dikeringkan dan olesi dengan salep levertran atau luka ditutup dengan kapas steril atau kapas yang telah dibasahi asam pikrat.
Terkena bromin
  1. Segera dicuci dengan larutan amonia encer 
  2.  Luka tersebut ditutup dengan pasta Na2CO3.  
 Terkena phospor 
  1. Kulit yang terkena segera dicuci dengan air sebanyak-banyaknya 
  2. Kemudian cuci dengan larutan 3% CuSO4.
Luka bakar akibat benda panas
  1. Diolesi dengan salep minyak ikan atau levertran 
  2. Mencelupkan ke dalam air es secepat mungkin atau dikompres sampai rasa nyeri agak berkurang
Luka pada mata
Terkena percikan larutan asam
         Jika terkena percikan asam encer,
         Mata dapat dicuci dengan air bersih kira-kira 15 menit terus-menerus
         Dicuci dengan larutan 1% Na2C3
Terkena percikan larutan basa
         Dicuci dengan air bersih kira-kira 15 menit terus-menerus
         Dicuci dengan larutan 1% asam borat dengan gelas pencuci mata
Keracunan
Keracunan zat melalui pernafasan
Akibat zat kimia karena menghirup Cl2, HCl, SO2, NO2, formaldehid, amonia
        Menghindarkan korban dari lingkungan zat tersebut, kemudian pindahkan korban ke tempat  yang berudara segar
         Jika korban tidak bernafas, segera berikan pernafasan buatan dengan cara menekan bagian dada atau pemberian pernafasan buatan dari mulut ke mulut korban
Jika terjadi kecelakaan laboratorium, sebaiknya segera menghubungi Badan Layanan/personel seperti :
  • Biological Safety Officer
  • Pejabat laboratorium
  • Engineering/Water/Gas/Electrical
  • Satpam

Kamis, 13 September 2012

Simbol Bahaya Bahan Kimia

Simbol Keselamatan Kimia
Beracun simbolPoisonous  
Beracun
Bahan kimia yang paling cukup berbahaya jika tertelan atau terhirup, banyak di antaranya berbahaya bahkan pada kontak.
menyelundup dari simbol bahan makananStow away from foodstuffs Menyelundup jauh dari bahan makanan
 Bahan Berbahaya bagi dijauhkan dari bahan yang dapat dimakan.
Lingkungan bahayaEnvironmental hazard
Lingkungan bahaya
 Relatif jarang dengan bahan kimia laboratorium (yang sebagian besar menimbulkan beberapa bahaya lingkungan jika tidak menyingkirkan benar), ini memerlukan perawatan khusus harus diambil mengenai pembuangan.
aneka bahaya simbolDangerous when wet
Berbahaya saat basah
Ini umumnya berarti bahwa ia akan bereaksi cukup keras dengan air.
Korosif simbol Corrosive  
Korosif
 Ingatlah bahwa karat dapat (dalam kondisi tertentu) lemari kimia.
Gas yang mudah terbakar transportasi simbolFlammable Gas
Gas mudah terbakar
Simbol pengaman yang digunakan untuk transportasi atau penyimpanan gas yang mudah terbakar.
Explosive simbolExplosive  
Eksplosif
 meskipun cukup jarang terlihat di laboratorium, ingatlah bahwa suara dan gerakan juga dapat memicu ledakan (bukan hanya percikan / api!).
 
Gas Non mudah terbakar transportasi simbolNon flammable gas  
Non mudah terbakar gas
Simbol pengaman yang digunakan dalam transportasi gas non mudah terbakar (dan karenanya sering tidak berbahaya, setidaknya di tempat terbuka).
Mudah terbakar simbolFlammable or extremely flammable Mudah terbakar atau sangat mudah terbakar
Pelarut yang mudah menguap dapat menjadi masalah tertentu karena mereka rentan untuk menyebarkan sekitar dari wadah membukanya. Hal ini juga mencakup bahan piroforik (yang terbakar spontan pada paparan udara).  
peroksida organik keamanan simbolOrganic Peroxide Peroksida organik
Simbol keamanan bahan kimia yang digunakan dalam transportasi dan penyimpanan peroksida organik.
Iritasi simbolIrritant or Harmful  
Iritasi atau Berbahaya
Simbol ini mencakup berbagai (kadang-kadang relatif kecil) bahaya - dengan tindakan pencegahan seperti menghindari, kontak dengan kulit, tidak bernapas, dll - terbaik untuk merujuk ke lembar data yang relevan untuk rincian.  
korosif simbolCorrosive  
Korosif
Transportasi bahan korosif - lagi, hindari kontak dengan kulit.
Pengoksidasi simbol kimiaOxidising chemical  
Pengoksidasi kimia
 Oksidasi kimia adalah bahan yang spontan berevolusi oksigen pada suhu kamar atau dengan pemanasan sedikit, atau yang mempromosikan pembakaran. Untuk dijauhkan dari bahan kimia yang mudah terbakar di semua biaya!
inhalasi bahaya simbolInhalation Hazard
Penghirupan Hazard
Inhalasi bahaya transportasi / penyimpanan simbol.
Gas beracun transportasi simbolPoisonous Gas  
Gas Beracun
Digunakan untuk transportasi gas beracun - pada tabung gas, atau kadang-kadang sebagai indikator pada kendaraan.
kelautan polutan simbolMarine Pollutant  
Polutan Kelautan
Polutan laut - tidak membuang dalam sistem saluran pembuangan.
aneka bahaya simbolMiscellaneous danger Miscellaneous bahaya
 Catch-semua simbol untuk semua bahaya lainnya (biasanya ditentukan dalam ruang).  
ledakan transportasi simbolExplosive
Eksplosif
Digunakan dalam transportasi bahan peledak.
Racun Umum transportasi simbolPoison  
Racun
Lebih umum simbol untuk pengangkutan bahan beracun (belum tentu gas).
spontan terbakar transportasi simbolSpontaneously Combustible Secara spontan mudah terbakar
Secara spontan terbakar material (mengobati dengan hati-hati! ...).
mudah terbakar transportasi simbol padatFlammable Solid  
Mudah terbakar Padat
Flammable solid. Mudah terbakar yang solid.
mudah terbakar transportasi simbol cairFlammable Liquid  
Mudah terbakar Cair
Digunakan dalam transportasi cairan yang mudah terbakar.
 

Rabu, 12 September 2012

Alat-alat Gelas Kimia


alat gelas lab

1.    Labu Takar
Digunakan untuk menakar volume zat kimia dalam bentuk cair pada proses preparasi larutan. Alat ini tersedia berbagai macam ukuran.

2. Gelas Ukur
Digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair. Alat ini mempunyai skala, tersedia bermacam-macam ukuran. Tidak boleh digunakan untuk mengukur larutan/pelarut dalam kondisi panas. Perhatikan meniscus pada saat pembacaan skala.

3. Gelas Beker
Alat ini bukan alat pengukur (walaupun terdapat skala, namun ralatnya cukup besar). Digunakan untuk tempat larutan dan dapat juga untuk memanaskan larutan kimia. Untuk menguapkan solven/pelarut atau untuk memekatkan.

4. Pengaduk Gelas
Digunakan untuk mengaduk suatu campuran atau larutan kimia pada waktu melakukan reaksi kimia. Digunakan juga untuk menolong pada waktu menuangkan/mendekantir cairan dalam proses penyaringan.

5. Botol Pencuci
Bahan terbuat dari plastic. Merupakan botol tempat akuades, yang digunakan untuk mencuci, atau membantu pada saat pengenceran.

6. Corong
Biasanya terbuat dari gelas namun ada juga yang terbuat dari plastic. Digunakan untuk menolong pada saat memasukkan cairan ke dalam suatu wadah dengan mulut sempit, seperti : botol, labu ukur, buret dan sebagainya.

7. dan 8. Erlenmeyer
Alat ini bukan alat pengukur, walaupun terdapat skala pada alat gelas tersebut (ralat cukup besar). Digunakan untuk tempat zat yang akan dititrasi. Kadang-kadang boleh juga digunakan untuk memanaskan larutan.

9. dan 10. Tabung Reaksi
 Terbuat dari gelas. Dapat dipanaskan. Digunakan untuk mereaksikan zat zat kimia dalam jumlah sedikit.

11.Kuvet
Bentuk serupa dengan tabung reaksi, namun ukurannya lebih kecil. Digunakan sebagai tempat sample untuk analisis dengan spektrofotometer. Kuvet tidak boleh dipanaskan. Bahan dapat dari silika (quartz), polistirena atau polimetakrilat.

12. dan 13. Rak Untuk tempat Tabung Reaks
 Rak terbuat dari kayu atau logam. Digunakan sebagai tempat meletakkan tabung reaksi.

14. Kaca Preparat

15. Kawat Kasa
Terbuat dari bahan logam dan digunakan untuk alas saat memanaskan alat gelas dengan alat pemanas/kompor listrik.

16. dan 22. Penjepit
Penjepit logam, digunakan untuk menjepit tabung reaksi pada saat pemanasan, atau untuk membantu mengambil kertas saring atau benda lain pada kondisi panas.

17. Spatula
Terbuat dari bahan logam dan digunakan untuk alat Bantu mengambil bahan padat atau kristal.

18. Kertas Lakmus
Merupakan indikator berbentuk kertas lembaran-lembaran kecil, berwarna merah dan biru. Indikator yang lain ada yang berbentuk cair missal indikator Phenolphtalein (PP), methyl orange (MO) dan sebagainya. Merupakan alat untuk mengukur atau mengetahui tingkat keasaman (pH) larutan.

19. Gelas Arloji
Terbuat dari gelas. Digunakan untuk tempat zat yang akan ditimbang.

20. Cawan Porselein
Alat ini digunakan untuk wadah suatu zat yang akan diuapkan dengan pemanasan.

21. Pipet Pasteur (Pipet Tetes)
Digunakan untuk mengambil bahan berbentuk larutan dalam jumlah yang kecil.

23 dan 24. Sikat
Sikat dipergunakan untuk membersihkan (mencuci) tabung.

25. Pipet Ukur
Adalah alat yang terbuat dari gelas, berbentuk seperti gambar di bawah ini. Pipet ini memiliki skala. Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu. Gunakan propipet atau pipet pump untuk menyedot larutan, jangan dihisap dengan mulut.

26. Pipet Gondok
Pipet ini berbentuk seperti dibawah ini. Digunkan untuk mengambil larutan dengan volume tepat sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang menggelembung (gondok) pada bagian tengah pipet. Gunakan propipet atau pipet pump untuk menyedot larutan.

27. Buret
Terbuat dari gelas. Mempunyai skala dank ran. Digunakan untuk melakukan titrasi. Zat yang digunakan untuk menitrasi (titran) ditempatkan dalam buret, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit melalui kran. Volume dari zat yang dipakai dapat dilihat pada skala.